Sebagai kota metropolitan, DKI Jakarta tidak hanya mengedepankan pembangunan yang sifatnya fisik, tetapi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap upaya penyelamatan lingkungan dan penanggulangan efek pemanasan global. Hal ini sangat berkaitan dengan tujuan Jakarta menjadi green city.
"DKI Jakarta dianggap mempunyai perhatian dan komitmen serta melakukan program nyata terkait lingkungan hidup. Hal ini harus terus ditingkatkan," kata Gubernur DKI Fauzi Bowo ketika jumpa pers khusus jelang HUT ke-484 Kota Jakarta di Balaikota, Jakarta, Kamis (16/6/2011).
Berbagai program terkait lingkungan hidup memang terus digalakkan. Di antaranya, pengelolaan sampah, pengelolaan hutan/perkebunan, pemanfaatan lahan, pengelolaan tata ruang, ketersediaan lahan pertanian, sistem transportasi, daerah tangkapan air (DTA)/daerah aliran sungai (DAS), kualitas udara, sosialisasi, dan pemanfaatan sumber energi, serta adaptasi terhadap perubahan iklim.
Selain itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI juga melakukan upaya berkaitan dengan lingkungan hidup, seperti menambah ruang terbuka hijau (RTH) dan merefungsi stasiun pengisian bahan-bakar untuk umum (SPBU) di jalur hijau. Upaya ini turut pula mengantarkan Pemprov DKI masuk tujuh besar provinsi dalam nominasi Indonesia Green Region Awards (IGRA) 2010.
"Untuk menyediakan ruang terbuka bagi warga Jakarta, Pemprov DKI terus berupaya menambah ruang terbuka hijau," tutur Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo.
Saat ini, RTH di Jakarta baru mencapai 10,5 persen dari target 13,94 persen dari luas keseluruhan wilayah Jakarta. Sebanyak 27 SPBU yang dialihfungsikan menjadi ruang terbuka hijau merupakan salah satu upaya nyata Pemprov DKI.
Salah satu program yang juga tengah dijalankan Pemprov DKI demi mengurangi dampak perubahan iklim adalah penerapan green building pada gedung-gedung bertingkat, baik gedung pemerintah maupun swasta. Green building ini lebih hemat energi, ramah lingkungan, dan lebih ekonomis.
Salah satu gedung pemerintah yang memulai penerapan green building adalah Gedung Blok G, Kantor Balaikota DKI. Selain itu, Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI juga sudah menerapkan konsep green building.
"Anggaran pembangunan gedung berkonsep green building memang lebih mahal daripada biaya membangun gedung biasa. Namun, biaya pemeliharaannya lebih murah dibandingkan dengan gedung biasa," ungkap Foke.
Tidak hanya gedung bertingkat, gedung sekolah pun rencananya akan segera direhab dengan mengubah konsep menjadi green school building. Untuk tahun ini, rencananya ada 42 gedung sekolah yang akan direhab secara total oleh Dinas Pendidikan DKI. Seluruhnya tentu akan menerapkan konsep green school building.
"Targetnya, tahun 2011 seluruh gedung sekolah sudah berkonsep green building," kata Fauzi Bowo.sumber : Kompas.com