"Ya, kami sangat memujanya. Jadi kami pikir, tidak ada salahnya menjadikan dia sebagai agama," ujar Lia, salah satu pengikut agama Irfan Bachdim.
Hal senada juga diungkapkan oleh Yanti, mahasiswi yang mengaku tertarik untuk menganut agama Irfan Bachdim. Awalnya, Yanti diajak oleh seorang temannya untuk menonton pertandingan Indonesia vs Laos. Setelah itu mereka berkumpul bersama beberapa teman dan menghadiri ritual pemujaan Irfan Bachdim.
"Dia keren banget loh, ga rugi jadi pengikutnya," kata Yanti dengan gembira.
Para pemeluk agama yang memuja pemuda kelahiran Amsterdam itu memang hampir semuanya wanita. Bahkan, sebenarnya semua pengikut agama ini adalah wanita berusia belasan tahun hingga 30-an dan masih lajang alias jomblo.
Lucy van Breukele, penggagas agama Irfan Bachdim ini mengakui bahwa meskipun masih baru, anggota kelompok mereka meningkat dengan cepat. Dalam waktu dua hari, agama tersebut telah memiliki 71.420 pemeluk terdaftar.
"Kami optimis jumlah pemeluk akan terus bertambah, apalagi jika Indonesia bisa menjuarai Piala AFF 2010," ungkapnya.
Lucy mengakui bahwa memang ia masih merasa ada satu hal yang kurang lengkap, yaitu hadirnya Irfan Bachdim dalam acara pemujaan mereka. Dalam waktu dekat, Lucy dan pengurus agama tersebut akan mengupayakan kehadiran Irfan untuk memberkati dan mengesahkan agama mereka.
Uniknya, menurut Lucy, para pemeluk agama ini bisa berkomunikasi dan mendengar titah dari Irfan Bachdim secara langsung dengan memanfaatkan situs jejaring sosial Twitter. Karena itu, semua pemeluk diwajibkan untuk menjadi follower Irfan di Twitter.
"Kami akan menerima ajaran Irfan melalui Twitter," jelasnya.
hahahahaha, mikir pake dengkul!!!
Lebih lanjut, tutur Lucy, setelah disahkan oleh Irfan, mereka akan mengajukan permohonan kepada Menteri Agama agar menjadikan agama Irfan Bachdim sebagai salah satu agama yang sah di Indonesia, selain lima agama yang ada sekarang.
"Kami akan usahakan itu," pungkas Lucy.
source: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6166827
Sumber: http://bukanisapanjempol.blogspot.com/2010/12/pemuja-dan-pemeluk-agama-irfan-bachim.html#ixzz18HpQnnhf