#1: Tentukan Tema!
#2: Temukan Alurmu Sendiri!
Plot adalah inti cerita. Kalau sudah membuat plot yang sesuai, ceritanya akan melebar.
#3: Buat Tokoh Sesuai Tema!
#4: Buatlah Episode Dengan Konsisten!
Bagilah cerita jadi beberapa bagian penting.
Yang penting harus jaga konsistensi cerita! Kerangka cerita!
Pokoknya buatlah konflik pembuka semenarik mungkin!
#5: Ayo Bikin Name!
Name adalah bikin panel dan dialog sebelum menggambar.
Kalau bikin name dari kertas kosong, susah banget, lho. Kalau caraku, begini...
Buat dulu dialognya, ditulis sampai akhir cerita! Lalu bagi-bagi dialog per halaman!
Kalau jumlah halaman tak sesuai, dialog bisa kau tambah atau kurangi. Ingat, jangan mengulang episode yang sama, ya!
Kalau sudah selesai dengan skenario, saatnya bikin panel!
Kau harus konsentrasi penuh saat membuatnya!
#6: Ayo Bikin Name! (Pembagian Panel)
Panel harus diatur, bacanya dari kanan ke kiri, atas ke bawah.
Pikirkan dulu pengaturan halaman kiri dan halaman kanan.
Adegan yang menyolok, panelnya lebih besar! Jangan lupa memberi panel dengan variasi bentuk. Dengan variasi bentuk, panel jadi terlihat menarik dan tidak membosankan.
Skenario yang ditulis sebelumnya bisa diubah mengikuti panel!
Pokoknya panelnya harus mudah dibaca dan dimengerti!
#7: Peralatan Membuat Komik!
Kertas:
Pilih ukuran B4, kau bisa membelinya di toko peralatan komik.
Screentone:
Untuk menempel beragam motif, membantu pengerjaan komik.
Pensil:
Ukuran B atau 2B.
Pakai pensil otomatis (mekanik) juga boleh.
Penghapus:
Untuk menghapus garis pensil.
Tinta:
Untuk isi pena (pen).
Penggaris:
Pakai yang berukuran 30cm.
Drawing Pen:
Untuk menegaskan garis, gambar dan panel.
White Ink:
Tinta putih untuk colour poster.
Kuas Penghapus:
Untuk menghapus remah-remah penghapus.
Mata Pena:
Pakai yang bulat dan untuk pena G, sekarang harganya mahal, ya!
#8: Cara Memakai Pen
Pertama-tama, pasang mata pena!
Sebelum pakai tinta, siapkan 2 botol bekas selai atau yang lain.
Satu untuk ujung pena, satu lagi untuk kuas.
Bubuhkan minyak di ujung pena.
1. Celupkan ujung pena ke dalam air.
2. Hapus dengan tisu.
3. Teteskan tinta yang berlebih.
Nah, hasil gambarmu pasti bersih!
Garis yang bagus bila dibuat dengan menarik ujung pena dari atas ke bawah.
Rambut, mata, dan benda-benda kecil bisa dibuat dengan pena bulat.
Kalau untuk muka dan badan, pakai pena G.
Selesai dipakai, celupkan ujung pena ke dalam air dan hapus dengan tisu sampai bersih.
Alat yang terawat baik bisa awet, lho! ^^
#9: Mengisi Dengan Pen!
Kalian harus menggambar sketsa dengan halus!
Jangan lupa, buat gambar tipis-tipis dengan pensil B atau 2B.
Pokoknya tinggal ditegaskan oleh pen saja!
Lakukan pen touch, untuk menegaskan garis.
Terutama untuk membedakan tokoh manusia dari backgroundnya, agar tampak alami.
Kalau tinta mengering, langsung hapus dengan penghapus.
Bingung karena garis penanya jadi samar?
Sejak awal, harus begini.
Tegaskan garis pensil dengan pena, dengan penuh semangat!
Garis tebal dan tipis harus jelas.
Jangan sampai pudar kalau kena penghapus!
#10: Background Sangat Penting!
Jangan lupa perspektif background!
Kalian harus rajin bikin background dan barang-barang kecil!
Misalnya masuk cafe untuk kencan. Seperti apa cafenya? Imut atau dewasa?
Mereka makan apa? Minum apa?
Pokoknya buat agar pembaca bisa merasakan suasana.
#11: Saat Komik Sudah Selesai!
Jika naskah sudah selesai dibuat, bawa ke bagian editorial komik untuk cari pendapat.
Kau harus menelpon untuk bertemu beberapa hari sebelumnya.
Catat nasihatnya, tanya apa yang tak kau ngerti!
Jangan lupa, tak selalu dapat editor yang baik, lho.
Ada juga editor seperti ini...:
Editor A: Tokoh utamanya menunggu terus, ceritanya tak seru!
Editor B: Lebih bagus kalau tokoh utamanya agresif...
Seperti apapun editor yang kalian dapat, kalian harus tetap semangat!
Pikir saja, "Karya ini harus selesai"!
Pokoknya percaya saja pada editor!