Dimitri Castrique/stock.xchng
Ledakan supernova terjadi jika suatu bintang dengan massa setidaknya sepuluh kali massa Matahari mencapai akhir masa kehidupannya. Ketika itu, sang bintang yang sekarat melepaskan materi radioaktif berupa gas-gas panas hingga menghasilkan ledakan cahaya terang.
Robert Quimby, peneliti perbintangan di California Institute of Technology, Pasadena, mengatakan bahwa dalam ratusan tahun fenomena supernova diamati, belum pernah ada tipe seperti satu ini. "Kami kira kami sudah melihat segalanya, sehingga temuan ini sangat tidak terduga," ujar Quimby yang dengan timnya melakukan pengamatan ini dengan teleskop Samuel Oschin di California's Palomar Observatory.
Ia mencatat, supernova dapat mengubah evolusi dari galaksi itu sendiri. Sebab supernova mampu meniupkan gas dari galaksi asalnya serta menambahkan muatan untuk mengisi ruang antara tata bintang di galaksi dengan elemen yang lebih berat. "Berarti generasi bintang-bintang berikutnya bisa jadi berbeda secar susunan," simpulnya. (Sumber: National Geographic News)